Kamis, 06 Maret 2014

SARANG BURUNG WALET GUA KARANG BOLONG : KOMODITI ANDALAN KABUPATEN KEBUMEN

BAB I
PENGANTAR
1.      Prolog
Kebumen adalah sebuah kabupaten di provinsi Jawa Tengah yang memiliki moto Bhumi Tirta Prajamukti atau Kebumen Beriman. Beriman maksudnya adalah Bersih, Indah, dan Manfaat. Selain pertanian dan industri berbasis pertanian, Kebumen mempunyai potensi tambang dan pariwisata yang menjanjikan. Objek wisata di daerah Kebumen antara lain ada Gua Jatijajar, Gua Petruk, Benteng Van Der Wijk, Waduk Sempor, Pantai dan Gua Karangbolong, dan masih banyak yang lainnya.
Lambang Kabupaten Kebumen adalah burung walet atau lawet. Burung walet dalam lambang tersebut berkaitan erat dengan potensi Kebumen yaitu sebagai penghasil sarang burung walet. Kebumen dikenal sebagai penghasil sarang burung walet di Gua Karangbolong, Gua Pasir, dan Gua Karangduwur. Burung walet merupakan ciri khas Kebumen dan hasil sarang burung walet pernah menjadi primadona pendapatan daerah. Bahkan di tengah kota Kebumen terdapat sebuah tugu yang diberi nama Tugu Lawet (Walet) dengan ketinggian sekitar 15 meter untuk mengabadikan ‘ikon’ Kebumen ini.

2.      Profil Komoditas Sarang Burung Walet
Burung Walet merupakan salah satu burung pemakan serangga yang bersifat aerial, suka meluncur, mempunyai kebiasaan berdiam di gua-gua. Jenis usaha budi daya walet ini, produknya yang  terkenal dan menjadi komoditi andalan adalah sarang. Sarang burung walet sebenarnya yang dihasilkan dari ludah burung walet. Sarang tersebut memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi, bahkan merupakan komoditas ekspor yang bernilai tinggi. Sarang burung walet harganya cukup mahal, dan banyak dikonsumsi untuk kesehatan.
Keberadaan walet di gua Karangbolong sudah ratusan tahun dan sudah tersohor sejak awal abad ke-17. Di Kebumen tepatnya di Gua Karangbolong, sarang burung walet dikelola masyarakat setempat secara turun temurun dengan mengedepankan kearifan lokal. Pemanenan dilakukan secara periodik dan sebelum dilakukan pemanenan diadakan ritual meminta keselamatan. Burung walet merupakan komponen yang sangat berguna bagi pembangunan ekonomi kerakyatan. Dengan hasil dari air liur burung walet ini dapat mencukupi sebagian warga desa Karang Bolong, Kebumen, dan menjadi salah satu pemasok pendapatan daerah yang cukup besar bagi kota Kebumen. Namun, tiap tahun sarang burung walet yang diunduh  dari gua Karangbolong terus mengalami penurunan.
BAB II
PEMBAHASAN
1.      Karakteristik dan Manfaat Burung Walet
a.       Karakteristik Burung Walet
        Burung walet adalah burung yang memiliki ciri-ciri berwarna gelap, berukuran kecil atau sedang, mempunyai sayap yang sempit dan runcing, mempunyai kecepatan terbang yang cukup tinggi. Kaki dan paruhnya sangat kecil, bentuk matanya bulat dan cekung, ekornya bercabang dua yaitu berbentuk persegi atau persegi panjang. Walet termasuk burung yang senang bersarang di tempat-tempat yang gelap dan lembab contohnya di gua-gua. Hal tersebut berkaitan dengan kemudahan burung walet untuk mengeluarkan liur yang nantinya liur tersebut dapat menghasilkan sarang.
        Normalnya, burung walet mengalami masa kawin dua kali setahun. Burung walet memiliki satu karakteristik unik yang disebut ekolokasi. Ekolokasi yaitu kemampuan si burung walet untuk mengeluarkan suara berfrekuensi tertentu secara terputus-putus, kemudian menangkap kembali pantulan suara tersebut untuk menentukan jarak dan letak suatu benda.
b.      Manfaat Sarang Burung Walet
Bagi manusia sendiri burung walet sangat bermanfaat. Sarang yang dihasilkannya harganya mahal sehingga bisnis sarang walet dianggap cukup menjanjikan. Selain itu, sarang walet dapat dikonsumsi, rasanya cukup lezat contoh produknya adalah berupa sup sarang burung walet. Ia berguna juga bagi kesehatan karena menurut para ahli sarang walet dapat merangsang pertumbuhan dan pembelahan sel tubuh manusia, mampu meningkatkan kekebalan tubuh, dan mampu mencegah flu burung. Sarang burung walet terdiri atas karbohidrat, asam-asam amino, dan garam-garam mineral. Diantara karbohidrat didalamnya adalah asam sialik (9%) berguna untuk perkembangan syaraf dan intelektual anak.
Sarang walet sebagai food supplement yaitu ibarat multivitamin. Asupan sarang walet akan menstimulus kinerja organ-organ tubuh lebih baik dan kekebalan tubuhpun meningkat. Mineral-mineral sarang burung walet sangat manjur untuk mendukung aktivitas tubuh. Khasiat sarang burung walet diantaranya dapat melancarkan saluran pencernaan, menyembuhkan batuk dan dahak, dan mengurangi efek negatif nikotin (bagi perokok).

2.        Sarang Burung Walet di Gua Karangbolong
a.       Warga Desa Karangbolong sebagai Pengunduh Sarang Burung Walet Karangbolong
Sarang burung walet merupakan komoditi andalan kabupaten Kebumen. Akan tetapi nasib para pengunduhnya tidak selalu mujur. Padahal mereka yang menantang nyawa demi memanen sarang burung walet. Selain menjadi sikep (pengunduh sarang burung walet), mereka juga menjadi gandek  (menjaga gua-gua). Tentang tugas jaga, para sikep melakukan piket bergantian. Mereka berangkat pagi, mendaki bukit Karangbolong, lalu tidur di pos. Demikianlah tugas pekerja pengunduh yang sangat berat. Menjadi pengunduh sarang burung walet dibutuhkan keberanian yang sangat luar biasa. Dibalik keindahannya, pantai dan gua Karangbolong ternyata terdapat orang-orang yang mencari nafkah dengan taruhan nyawa.
Umumnya para pengunduh merupakan warga sekitar yaitu warga desa Karangbolong. Mereka harus berani menghadapi resiko, mereka bisa saja tercebur ke dalam ombak pantai. Para pengunduh harus bergelantungan mengais sarang burung dari sela-sela bibir gua karang. Sampai saat ini banyak para pengunduh yang nasibnya tidak jelas dan banyak yang sudah berpuluh-puluh menjadi pengunduh masih menjadi tenaga honorer.
b.      Perkembangan ritual sebelum pengunduhan sarang walet gua Karangbolong sebagai kegiatan atraksi wisata
  Sarang burung walet di gua Karangbolong terletak di tebing terjal berbatasan dengan laut lepas. Lokasi gua yang berada di bibir pantai sangat beresiko bagi yang mau memanen sarang burung. Oleh karena itu, biasanya sebelum panen masyarakat sekitar mengadakan upacara adat panen sarang burung walet yang biasanya diadakan di desa Karangbolong. Menurut kepercayaan warga setempat sarang burung walet tersebut adalah milik Nyi Loro Kidul. Jadi agar pemanenan lancar dan selamat harus dilakukan rangkaian ritual adat yang intinya sebagai upacara keselamatan. Sesaji-sesaji disiapkan dan di bibir gua pantai Karang bolong disiapkan juga pergelaran wayang kulit beserta peralatan gamelannya. Setelah lengkap dalang memulai dengan membaca mantra sebagai pembuka upacara. Dia meminta izin kepada penguasa laut kidul dan pengikutnya untuk keselamatan acara panen sarang burung walet keesokan harinya.
Pemerintah kurang memperhatikan potensi ritual sebelum pengunduhan sarang burung walet ini. Padahal ritual yang unik tersebut dapat menjadi magnet bagi wisatawan untuk berkunjung, yang tentunya akan memberikan manfaat tersendiri bagi masyarakat. Selain itu, belum tersedianya pengetahuan dan informasi yang cukup, promosi atraksi wisata ini juga hanya dari mulut ke mulut dan belum dilakukan dalam skala yang luas. Diperlukan promosi dan penataan kegiatan yang baik, ritual tersebut dikemas menjadi satu event wisata sehingga banyak wisatawan tertarik berkunjung. Selain sebagai kegiatan wisata juga diharapkan manfaat-manfaat lain juga akan timbul. Perkembangan ritual sebelum pengunduhan sarang walet gua Karangbolong sebagai kegiatan atraksi wisata masih jauh dari harapan.
c.       Produksi Sarang Burung Walet Gua Karangbolong Terus Menurun.
Setiap tahunnya sarang burung walet yang diunduh dari gua Karangbolong mengalami penurunan. Berkah sarang walet ternyata tidak selamanya lancar dan stabil. Populasi burung walet yang berkurang berdampak pada hasil unduhan sarang burung walet yang ikut menurun.
Banyaknya kerusakan alam yang terjadi karena ulah tangan manusia menjadikan habitat asli burung walet terganggu. Hutan disekitar gua yang ditebang menyebabkan pakan alami burung walet berkurang dan suhu udara disekitar guapun berubah. Padahal burung walet hidup di habitat yang lembab dan suhunya dingin. Selain itu, juga pengaruh iklim yang kurang baik.
          Pendapatan dari pengunduhan sarang burung walet tidak sebanding dengan biaya proses pengunduhan. Pengunduhan yang terus menerus menimbulkan decline. Kerugiannya tentu bagi masyarakat sekitar yaitu para pekerja pengunduh walet. Seharusnya pemerintah tanggap terhadap kerusakan ekosistem walet yang nyaris punah ini.
d.      Meningkatkan Kualitas dan Produksi Sarang Walet di Gua Karangbolong Berazaz Kelestarian
Salah satu prinsip dalam Tri Upaya Walet adalah menerapkan metode panen yang berwawasan regenerasi. Metode ini dilakukan dengan terencana dan berdasarkan azas kelestarian serta keseimbangan. Pemanenan sarang walet jangan sampai menyebabkan populasi walet berkurang dan harus memperhatikan keseimbangan antara populasi walet dengan daya dukung makanan di sekitar tempat tinggalnya.
Apabila pengelolaan burung walet dan habitatnya dilaksanakan secara intensif dan berdasarkan azas kelestarian, maka hasil guna burung tersebut dapat lebih dirasakan bukan hanya bagi pemerintah tetapi tentunya bagi para pengunduh sarang burung walet serta masyarakat sekitar.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Sarang burung walet gua Karangbolong merupakan komoditi andalan kabupaten Kebumen. Keberadaannya sudah tersohor sejak abad ke-17. Burung walet merupakan komponen yang sangat berguna bagi pembangunan ekonomi kerakyatan. Oleh karena itu, harus dikelola dengan mengedepankan kearifan lokal. Pemanenan sarang burung walet dilakukan secara periodik dan ritual panen harus dilakukan sebelum pengunduhan. Pekerjaan menjadi pengunduh sarang burung walet merupakan pekerjaan yang sangat berbahaya dengan nyawa sebagai taruhannya, tapi kebanyakan sekarang nasib para pengunduh tidak semuanya mujur. Untuk itu, pemerintah harus lebih memberi perhatian lebih pada mereka yang telah berjuang dengan tangan-tangan mereka yang kuat, dengan keberanian yang sungguh luar biasa.
Selain masalah para sikep yang pendapatannya masih dibilang sangat sedikit, masalah populasi burung walet juga perlu perhatian. Mengingat produksi yang setiap tahunnya menurun maka diperlukan solusi nyata untuk menjaga dan merawat alam. Akhirnya, semuanya adalah tanggung jawab kita semua untuk menjaga agar walet di Kebumen tetap berjaya dan lestari. Karena jika tidak, bisa saja suatu saat nanti logo Kebumen yang tadinya burung walet akan diganti mengingat walet yang menjadi kebanggaan warga Kebumen tinggal kenangan saja.
DAFTAR PUSTAKA
Adiwibawa, Eka. 2009, Meningkatkan Kualitas Sarang Walet, Cetakan ke-1, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Harsasi, Maya. “Penurunan Walet di Kebumen, www.suaramerdeka.com, diakses pada Minggu, 13 Oktober 2013. 

Marzuki, Achmad Fatich dkk. 2005, Meningkatkan Produksi Sarang Burung Walet Berazas Kelestarian, Cetakan ke-7, Penebar Swadaya, Jakarta.

Setiawan, Wawan. “Khasiat Sarang Burung Walet bagi Kesehatan”, www.carabadansehat.blogspot.com, diakses pada Senin, 28 Oktober 2013.

Tulus, Wayan. “Sarang Burung Walet Tingkatkan Kekebalan, www.wayantulus.com, diakses pada Senin, 28 Oktober 2013.

Yachya, Rahdian. “Mengenal Karakteristik Burung Walet”, www.dheanbj.com, diakses pada Sabtu, 12 Oktober 2013.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar