Jumat, 03 Januari 2014

INDONESIAKU SANG ZAMRUD KHATULISTIWA : ESSAY MIMPI INDONESIA MENJADI LEBIH BAIK


INDONESIAKU
“SANG ZAMRUD KHATULISTIWA”
            Tempat dimana kita lahir, tumbuh , berkembang, hidup, dan mungkin mati adalah di tanah air kita tercinta Indonesia. Tanah yang orang-orang bilang adalah tanah surga, dimana tanah Indonesia begitu subur dan menyimpan sumber daya alam yang begitu melimpah. Rakyatnya yang beragam, multikultur, bersuku-suku, semakin menambah keindahan kekayaan Indonesia bukan dari segi alam saja tapi juga kebudayaannya.
 Indonesia dijuluki zamrud khatulistiwa, zamrud berarti permata hijau. Dimana hijau identik dengan alam dan kesuburan sedangkan khatulistiwa dikarenakan letak Indonesia yang berada tepat di garis khatulistiwa.
Memang Indonesia terkenal kaya, kita hidup dalam negara yang bergelimang kekayaan alamnya namun disamping itu rakyatnya masih banyak yang terpuruk dalam kemiskinan. Pancasila sebagai penyatu dan perekat rakyat Indonesia yang berbeda-beda dan beragam menjadi satu kurang dipahami, dikhayati, dan diamalkan dengan baik dalam kehidupan sehari-hari. Akhirnya timbul berbagai masalah dalam negeri ini.
Begitu banyak dan mungkin teramat banyak. Tanggung jawab siapa?. Semua adalah bukan semata tanggung jawab pemerintah, tetapi siapapun itu yang mengaku orang Indonesia. Tanggung jawab kita semua.
Begitu banyaknya masalah di negeri ini apakah mungkin bisa diatasi?. Jelas bisa. Pada dasarnya bukan hanya negara kita saja yang punya masalah, namun semua negara di dunia inipun pasti punya masalah. Yang membuat berbeda adalah bagaimana negara tersebut menyikapi dan memecahkan masalah-masalahnya. Memang berat kalau membayangkan kita memberesi pekerjaan rumah negara kita yang menumpuk, tapi apa salahnya kalau alon-alon asal kelakon.
            Setiap orang pasti punya mimpi, tidak salah jika kita memiliki mimpi yang begitu banyak dan besar. Mimpi untuk negeri ini menjadi lebih baik. Mimpi melihat sang garuda terbang tinggi di langit bebas.
            Yang pertama adalah mimpi terhadap dunia pendidikan kita. Dimana kita sebagai orang-orang yang sedikit lebih beruntung dapat mengenyam pendidikan di perguruan tinggi seharusnya memiliki kepedulian terhadap nasib dunia pendidikan di negara kita. Di Indonesia, masih banyak orang yang buta huruf dan tidak bisa membaca apalagi menulis. Yang tidak bisa sekolah banyak, yang putus ditengah jalanpun tidaklah sedikit. Alasan utamanya adalah biaya. Pemerintah sudah mencanangkan program ini itu, namun hasilnya tetap tidak bisa dianggap tuntas.
            Indonesia minimal bebas dari kata buta aksara atau buta huruf. Semua orang di Indonesia yang muda, yang tua, yang tinggal di kota besar sampai desa yang terpencil bisa membaca agar semua rakyat kita bisa mengetahui indahnya dunia dengan tulisan. Semua warga negara kita bisa menulis, semua sekolah dengan baik, dan bisa menikmati apa yang disebut ilmu pengetahuan.
            Bayangkan jika semua generasi penerus bangsa dapat bersekolah dan menguasai ilmu pengetahuan serta dididik menjadi manusia yang dapat berlaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, betapa Indonesia bukan hanya mempunyai permata hijau (karena kesuburan dan kekayaan alamnya), namun juga memiliki permata-permata lain yang akan lebih membuat Indonesia terlihat cemerlang dan indah di mata dunia, salah satunya adalah anak-anak Indonesia.
Sistem pendidikan. Tidak selalu berkiblat ke arah barat, toh kemampuan berfikir orang Indonesia tidak jauh berbeda dengan mereka. Kitapun bisa bersaing bahkan mengungguli mereka. Perbaikan sistem pendidikan Indonesia agar bisa menciptakan calon-calon pemimpin yang arif dan bijaksana.
            Beasiswa. Pemerintah telah memberikan beasiswa sekolah baik untuk yang berprestasi maupun yang tidak mampu. Sebagai salah satu contohnya adalah beasiswa pendidikan bagi mahasiswa tidak mampu namun berprestasi atau Bidik Misi yang diberikan kepada mereka yang berprestasi secara akademik namun kurang mampu secara finansial yang akan melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. Kenyataannya orang mampu bisa dapat bidik misi, lebih parah lagi kalau mampu secara finansial, tidak berprestasi pula. Kurang tepat sasaran. Semua beasiswa haruslah tepat sasaran, toh sudah ada porsinya masing-masing, yang buat berprestasi dan ada pula untuk yang kurang mampu.
            Tidak ada orang tua yang malah melarang anaknya untuk sekolah dengan alasan biaya lagi. Tidak ada lagi orang tua yang lebih mementingkan uang daripada masa depan anak. Yang mengenyam pendidikan sekolah dengan baik, jangan lagi ada kata tawuran antarpelajar sekolah, demo mahasiswa yang ujung-ujungnya ricuh, dana pendidikan dikorupsi, bangunan sekolah yang roboh, penyalahgunaan narkoba dan pergaulan bebas di kalangan para pelajar, dan yang pasti adalah jangan ada lagi anak Indonesia yang putus sekolah.
            Gedung-gedung sekolah yang kondisinya sudah memprihatinkan diperbaiki. Apalagi di daerah pedesaan yang kondisi sekolahnya sangat berbanding terbalik dengan megahnya gedung DPR dan gedung pemerintahan lainnya. Agar setiap anak Indonesia bisa menuntut ilmu dengan nyaman dan tenang.
            Yang terdengar hanya kabar anak-anak Indonesia dengan segudang prestasinya. Anak Indonesia yang memiliki segudang bakat dan mampu berbicara dalam kancah dunia. Anak-anak Indonesia yang belajar di luar negeri bisa kembali mengabdikan diri untuk Indonesia. Anak-anak Indonesia yang memiliki nasionalisme yang tinggi dan selalu berpegang teguh pada nilai-nilai pancasila. Yang pasti anak-anak indonesia bersekolah, bukan menjadi pengamen dan berkeliaran di jalanan. Dan juga masyarakat Indonesia lebih menghargai bakat dan kemampuan anak-anak Indonesia. Banyak anak Indonesia yang cerdas dan pintar, yang pasti anak-anak Indonesia yang pintar jangan pernah mau dibodohi oleh kepintarannya. Selalu bangga Indonesia menjadi tanah airnya.
            Ada banyak kisah mengenai orang-orang Indonesia yang begitu pintar dan cerdas, namun bukannya hidup di Indonesia tetapi di negara lain. Itu disebabkan karena mereka merasa lebih dihargai oleh negara lain daripada oleh negaranya sendiri. Kepintaran dan kejeniusan mereka lebih terpakai di luar negeri daripada di Indonesia.
Seperti contoh mantan presiden RI ketiga yaitu Baharudin Jusuf Habiebie. BJ Habiebie adalah orang pintar, ia memiliki IQ 200, padahal ilmuwan terkenal seperti Sir Isaac Newtonpun hanya memiliki IQ 190. Meraih gelar doktornya dengan predikat sangat sempurna dan sekarang ia adalah pemilik 46 hak paten di bidang aeronautika. Dimana dia sekarang? Di Jerman, bukan di Indonesia.
Contoh lain adalah Ken Sutanto yang berasal dari Medan. Saat ini menjadi dekan salah satu perguruan tinggi ternama di luar negeri yang selama berdiri baru kali ini dipimpin seorang asing, Ken sutanto. Dimana dia sekarang? Di Jepang.
            Ada juga mantan menteri keuangan kita Sri Mulyani. Dengan perhitungannya dia dapat mengatur bahkan meningkatkan keuangan negara. Dimana dia sekarang? Dia menjabat sebagai salah satu direktur di world bank (Bank dunia).
            Masih banyak lagi orang-orang indonesia yang jenius di luar sana, bekerja untuk negara lain, dan mencari penghidupan disana. Karena di negaranya sendiri kurang dihargai dan kemampuannya tak terpakai. Indonesia, jangan lagi biarkan dan jangan lagi terulang merelakan serta melepaskan begitu saja orang-orang jenius seperti mereka. Orang pintar, jujur, dan amanahlah yang kita butuhkan bukan malah kita lepas dan kita sia-siakan.
            Kemudian sarana dan prasarana atau infrastruktur di Indonesia. Sarana umum terjaga dengan baik sehingga dapat digunakan secara baik pula. Tidak rusak atau dicuri. Dan yang paling penting adalah kebersihan. Indonesia bersih. Perilaku hidup bersih dan tidak lagi membuang sampah sembarangan. Tidak lagi buang sampah seenaknya.
            Jalan-jalan tidak lagi berlubang, jembatan-jembatan tidak mudah ambruk hanya karena dana proyek pembangunannya yang dikorupsi, angka kecelakaan di jalan raya menurun dan setiap orang bisa nyaman serta aman dalam perjalanan selamat sampai tujuan.
            Sarana dan prasarana kesehatan yang baik, dan penggunaan askes atau jamkesmas yang tepat. Tidak lagi ada pasien-pasien yang ditolak dirumah-rumah sakit hanya karena masalah biaya, tidak ada lagi nyawa-nyawa yang melayang karena malpraktek. Tidak ada diskriminasi antara si kaya dan si miskin, sehingga tidak muncul wacana “Orang miskin dilarang sakit.”
Orang-orang Indonesia tidak perlu jauh-jauh ke luar negeri untuk berobat hanya karena fasilitas kesehatan dalam negeri tidak bisa memenuhi kebutuhan masyarakat akan kesehatan. Kesehatan memang bukan segala-galanya, namun tanpa kesehatan semuanya menjadi tidak berarti.
            Perusahaan dan pabrik-pabrik juga disiplin dalam pembuangan sampah industri atau limbah. Tidak membuangnya ke sungai dan akhirnya mencemari sungai. Mengerikan sekali jika melihat sungai yang sebenarnya isinya air berubah menjadi sungai limbah atau sungai sampah.
            Jumlah pengangguran di indonesia menurun. Dikarenakan bertambahnya peluang kerja serta lapangan pekerjaan. Selain itu juga karena semakin banyaknya orang-orang yang sukses berwirausaha. Tidak ada lagi demo-demo buruh yang menuntut kebijakan.
            Hutang Indonesia yang sudah terlanjur menumpuk bisa dilunasi sedikit demi sedikit dan hutang baru tidak bertambah banyak. Pemerintah bisa memaksimalkan sumber-sumber pendapatan negara dari berbagai sektor dengan tetap memperhatikan berbagai aspek salah satunya adalah kepentingan dan kesejahteraan rakyat.
            Masyarakat indonesia tertib mematuhi peraturan yang berlaku. Disiplin dan mampu bersikap sesuai norma dan aturan. Contoh kecilnya adalah disiplin waktu. Kalau bisa on time kenapa harus terlambat, kalau bisa berangkat dan datang lebih awal kenapa harus akhir, kalau tidak bisa bangun pagi kenapa malamnya harus begadang. Disiplin bukan karena paksaan, takut, atau malu tapi disiplin yang memang menjadi kesadaran.
            Masyarakat yang tertib dan patuh. Contohnya dalam berkendara di jalan raya. Kenapa kalau lampu lalu lintas berwarna orens (yang berarti akan segera lampu merah) kendaraan bukannya memperlambat kecepatan malah semakin kencang. Banyak lagi kendaraan yang sudah jelas-jelas lampu merah (tanda berhenti) masih saja menerobos. Bukankah itu wujud masyarakat kita kurang tertib dalam berkendara. Coba saja jika kita lebih tertib dan sedikit sabar, akan sedikit mengurangi angka kecelakaan lalu lintas. Disiplin itu indah.
            Kemudian citra buruk politik nasional bisa diperbaiki dan kondisi politik di negeri ini bisa lebih dinamis. Bisa lebih sehat dan bersih sehingga kepercayaan masyarakat terhadap politik meningkat. Masyarakat kita bisa lebih rasional dan cerdas dalam memilih partai, wakil rakyat, maupun menilai politisi. Mana yang terkenal karena banyak korupsinya atau karena kadernya yang berasal dari kalangan selebritis ternama dan mana yang terkenal karena prestasinya. Politik Indonesia lebih sering dikotori oleh tindakan KKN, tentunya bukan Kuliah Kerja Nyata, melainkan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.
Korupsi bisa diberantas bersih sampai akar-akarnya. Tidak peduli anak pejabat ataupun konglomerat. Diberi efek jera dan jangan sampai terjadi para koruptor yang ditangkap bisa tersenyum-senyum didepan masyarakat seolah-olah layaknya manusia tanpa dosa. Jangan karena mereka banyak uang lantas mereka kebal hukum. Dalam UUD 1945 menyatakan Indonesia adalah negara hukum, jadi jika masih ada kata hukum bisa dibeli dengan uang berarti pernyataan tersebut hanya sekedar kata-kata dalam undang-undang kita.
            Tidak  lagi ada orang yang hanya karena dituduh mencuri sandal jepit, buah atau sesuatu yang sebenarnya bernilai kecil dan tidak merugikan masyarakat dipenjara dengan alasan keadilan atau hukum ditegakkan tidak pandang bulu. Sedangkan yang sudah merugikan negara kita bermilyar-milyar bisa tetap menghirup udara bebas, jalan-jalan sampai ke luar negeri, mobilnya banyak. Makhluk yang serakah, memperkaya diri sendiri, dan merugikan negara itu harus mendapatkan imbalan yang setimpal.
            Tidak ada lagi orang yang berkata, “Di Indonesia, koruptor merupakan profesi yang menjanjikan, semuanya bisa dikorupsi mulai dari korupsi yang nilainya Rp 1000,- sampai yang bermilyar-milyar, korupsi nampak sudah menjadi budaya, bagaimana bisa bersih dari korupsi, para penegak hukum dan pemberantas korupsinya saja korupsi.”
            Walau sedikit berat dan sulit, korupsi bisa diatasi. Yang katanya korupsi sudah menjadi budaya tidak lagi jadi kebiasaan. Para penegak hukum bisa melaksanakan tugasnya dengan baik dan para pemberantas korupsi bisa menyapu bersih para koruptor dan membuat mereka merasa jera dan merasakan pahitnya hidup dalam penjara selama bertahun-tahun bahkan seumur hidup.
            Hukum di indonesia bisa adil dan tidak dengan mudah dibeli dengan uang. Yang benar tetap benar, yang salah tetap salah. Bukan menjadi terbalik-balik, yang benar menjadi salah, yang salah malah menjadi benar. Penegakan hukum di Indonesia tidak terus melemah bahkan terus meningkat. Demokrasi negara kita semakin maju. Para penegak hukum bisa melaksanakan tugasnya secara jujur dan benar-benar benar. Sehingga kepercayaan masyarakat terhadap hukum meningkat.
Tidak ada diskriminasi dalam penegakan hukum. Yang memiliki segudang rupiah kalau salah ditindak, bukan malah dibenar-benarkan, yang miskin kalau memang benar tidak disalah-salahkan. Tidak ada diskriminasi antara penegakkan hukum si pencuri sandal jepit dengan para koruptor yang merugikan uang negara. Yang paling penting adalah HUKUM INDONESIA TIDAK TAJAM KE BAWAH DAN TUMPUL KE ATAS.

            Indonesia begitu dikenal sebagai paru-paru dunia karena hutannya yang kaya akan tumbuhan-tumbuhan yang beragam. Tidak ada lagi hutan yang terbakar karena ulah tangan manusia baik yang sengaja maupun tidak, karena kebakaran hutan dapat menyebabkan global warming dan berkurangnya jumlah hutan Indonesia. 
Indonesia tidak terus menerus kehilangan berhektar-hektar hutan karena illegal logging atau pembalakan liar. Hutan Indonesia begitu luas dan tidak lagi dirusak oleh tangan-tangan tidak bertanggung jawab. Dan kalaupun ada para perusak hutan ditindak tegas.
Didalam hutan hidup berbagai pohon atau tumbuhan dan binatang-binatang maka dari itu hutan kita dijaga dengan baik dan nasib satwa-satwa yang hidup didalamnya tetap aman, pohon-pohon tidak ditebangi sehingga hutan tetap terjaga kehijauannya. Dan dapat meminimalisir terjadinya banjir karena hutan berfungsi sebagai penyimpan air tanah.
            Pertanian Indonesia semakin berkembang. Petani-petani tidak lagi mengeluh masalah harga pangan. Indonesia kembali dikenal sebagai lumbung padi ASEAN bahkan dunia serta sebagai negara agraris yang tidak gemar impor produk pangan dari negara lain. Beras tidak terus-menerus impor dari tetangga sebelah. Sawah dan ladang Indonesia begitu luas, potensi alam Indonesia yang begitu besar dan dahsyat, itu semua bisa dimaksimalkan untuk memenuhi kebutuhan rakyat kita.
            Lahan pertanian tidak banyak diubah menjadi mall/pusat perbelanjaan, perumahan, jalan tol, dan lain-lain. Karena jika lahan pertanian kita semakin berkurang maka akibatnya kita tidak dapat memenuhi kebutuhan akan pangan sehingga ujung-ujungnya impor dari negara lain. Yang terpenting adalah Indonesia tidak gemar impor sana sini, apa-apa diimpor, tapi Indonesia mampu memenuhi kebutuhan dengan tidak banyak impor serta banyak melakukan ekspor.
Indonesia itu zamrud khatulistiwa, permata hijau yang terkenal karena kesuburan dan kekayaan alamnya, kalau hutan Indonesia habis dan pertanian Indonesia buruk sampai-sampai beras masih impor, lantas akan jadi permata warna apa.
Lalu sebagai negara maritim yang perairannya yang luas, Indonesia tidak lagi kehilangan banyak ikan atau terumbu karang yang rusak hanya karena akibat tangan-tangan orang-orang perusak.
Indonesia memiliki ribuan pulau yang eksotik, jangan lagi ada pulau-pulau Indonesia yang dijual kepada orang asing yang hanya bisa merusak keeksotikan pulau kita. Biarkan pulau kita tetap cantik, indah, dan digilai para wisatawan asing.
            Masyarakat Indonesia tidak lagi gila shopping di luar negeri, menghambur-hamburkan uang untuk keperluan yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan, ataupun gemar berkeliling Eropa atau negara-negara lainnya daripada berkeliling Indonesia. Masyarakat Indonesia menjadi lebih menghargai produk lokal dan tidak selalu kebarat-baratan. Tidak yang selalu dibangga-banggakan dan dipamer-pamerkan adalah produk impor dari luar negeri, tapi produk asli Indonesia.
            Tanah Indonesia yang terkenal tanah surga yang memiliki kekayaan alam yang sudah tak ternilai harganya tidak lagi dikeruk dan dikuasai oleh asing. Memprihatinkan jika kekayaan Indonesia malah dikuasai asing dan kita tidak mendapat apa-apa atau hanya mendapat sekian persen yang jelas-jelas tidak ada harganya sama sekali.
            Budaya. Indonesia selain kaya alamnya, kaya juga budayanya. Jangan lagi-lagi barat menjadi panutan dan mengubah gaya hidup kita menjadi konsumtif atau cenderung tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
            Batik, gamelan, angklung, kain tenun dan kebudayaan Indonesia lainnya dapat terus mendunia. Pulau Komodo yang sudah menjadi 7 keajaiban baru serta semua objek wisata di Indonesia terjaga kebersihan dan keindahannya.
            Tidak ada lagi klaim-klaim budaya Indonesia yang dilakukan oleh negara lain. Masyarakat Indonesia tidak gembar-gembor dan marah-marah jika budayanya sudah diklaim negara lain, tapi senantiasa bangga, menjaga, dan melestarikan budaya lokal asli Indonesia. Tidak menganggap budaya lokal tidak gaul atau ketinggalan jaman.
            Jangan lagi ada orang Indonesia yang lebih senang dan tergila-gila dengan musik dari negara lain daripada musik dalam negeri yang sebenarnya tidak kalah kualitasnya dengan negara-negara lain. Para musisi kita lebih kreatif dan bisa menciptakan lagu yang memiliki musikalitas yang tinggi. Tidak bernyanyi secara lypsinc yang semata-mata membohongi publik dan seolah-olah memakan gaji buta. Tidak marak lagi para plagiator dengan plagiatismenya dalam dunia musik Indonesia. Karena itu jelas-jelas melanggar dan mencuri hak cipta orang lain. Hanya akan membuat musik Indonesia terlihat membosankan dan miskin kreatifitas. Industri musik kita tidak berpatokan pada laku atau tidak laku/hanya mementingkan mencari keuntungan yang sebesar-besarnya.
            Perfilman indonesia semakin maju dan berkualitas. Sinetron-sinetron indonesia tidak lagi dicaci hanya karena monoton atau miskin cerita. Sinetron kita bisa mendidik dan memberi manfaat yang positif.
            Kemudian di bidang olah raga kita bisa membenahi dan memperbaiki kondisi segala hal sehingga para atlet kita bisa lebih berprestasi baik dalam negeri maupun internasional. Sebagai salah satu contoh yaitu kondisi persepak bolaan Indonesia. Tidak akan terulang lagi terjadinya dualisme liga ataupun konflik antarpengurus PSSI. Tidak ada lagi pemain yang bermalas-malasan atau mogok main/latihan hanya karena gajinya yang selama berbulan-bulan belum dibayar oleh klub. Tidak ada lagi kasus pemain asing maupun lokal yang meninggal dunia dengan kondisi memprihatinkan yaitu dikarenakan sakit keras dan tidak ada biaya hanya karena gajinya belum dibayar.
            Suporter sepakbola tanah air semakin dewasa dan tidak lagi rusuh serta tawuran. Setiap warga kita bisa menikmati permainan sepakbola yang indah dengan aman dan nyaman tanpa ada rasa takut atau was-was. Dan yang menonton secara tidak langsung (melalui siaran televisi) bisa menonton dengan tenang, tidak lagi ada siaran pertandingan sepakbola yang diacak.
            Pengurus sepak bola kita tidak lagi berebut kekuasaan, berantas bersih mafia sepak bola, tidak ada lagi wasit yang memimpin jalannya pertandingan berlaku tidak adil hanya karena mau di bayar dan disuap dengan rupiah, tidak ada lagi perjudian dalam sepak bola kita. Tim nasional sepakbola kita bisa berjaya di setiap event bergengsi internasional dan mengharumkan nama bangsa. Iklim sepak bola dalam negeripun menjadi lebih baik sehingga kualitas sepak bola Indonesia tidak lagi diremehkan oleh negara lain. Pembenahan bukan hanya di bidang sepak bola saja, tetapi tentu juga untuk semua cabang olah raga di Indonesia.
            Dalam bidang agama, Indonesia adalah negara muslim terbesar di dunia. Tetapi dengan sebutan itu Indonesia tetap bisa menjaga kerukunan antarumat beragama. Sehingga setiap orang bisa menjalankan ibadahnya masing-masing dengan aman dan nyaman. Terkadang perbedaan bisa memicu konflik namun perbedaan itu indah jika setiap individu bisa hidup berdampingan dengan rukun dan damai. Saling toleransi dan menghargai baik sesama umat beragama maupun antarumat berbeda agama.
            Masih banyak hal lain yang Indonesia bisa lakukan. Ayo Indonesia bisa! Indonesia adalah Macan Asia. Walaupun orang-orang bilang Indonesia adalah memang Macan Asia namun sedang tertidur lelap, tetapi Indonesia bisa! Macan yang sedang tertidur pasti bangun dan kembali menjadi macan yang penuh keberanian dan ditakuti.
            Kembali menjadi “Sang Zamrud Khatulistiwa” yang dengan kehijauannya dapat membuat segenap mata dunia terpesona akan keindahannya. Permata hijau yang memancarkan kilaunya ke seluruh penjuru dunia. Dan dunia mengenal bukan dengan Bali saja, tetapi Indonesia.
Dengan rakyatnya yang hidup damai, rukun, dan saling menghargai, generasi penerusnya yang dapat bersekolah dan menjadi calon pemimpin idaman masa depan, dengan iklim politik yang bersih dan jauh dari korupsi, penegakkan hukum yang adil, pertaniannya yang subur dan maju, perairannya yang kaya akan biota laut, hutannya bukan lagi menjadi penyebab global warming (karena adanya pembakaran) akan tetapi menjadi paru-paru dunia, sarana dan prasarana yang memadai, tidak banyak warganya yang berprofesi sebagai pengacara (pengangguran banyak acara) dan hutangnya yang tidak terus menumpuk.
Indonesia kaya raya. Sumber daya alam yang melimpah diimbangi juga dengan sumber daya manusianya yang tak tertinggal. Semua sektor pembangunan dapat dimaksimalkan dengan baik. Negara agraris yang tidak lagi impor pangan dari luar negeri. Negara yang mandiri dan mampu menghidupi rakyatnya. Negara maritim yang terkenal perairannya indah dan terjaga dengan baik. Negara seribu pulau yang pulaunya eksotik dan banyak dipuja dan dipuji oleh negara lain. Negara yang kaya juga akan budayanya, yang karena sangat kayanya negara-negara lain iri dan berusaha mengklaim kebudayaan-kebudayaan asli Indonesia. Indonesia yang mempunyai batik yang indah dan diakui oleh dunia internasional. Selain itu Indonesia juga memiliki candi yang bersejarah. Dan masih banyak lagi yang Indonesia punya. Sang zamrud khatulistiwa bisa menjadi hebat dan besar di mata dunia! Macan Asia pasti bangun!
ABITA...Aku Bangga Indonesia Tanah Airku...

1 komentar: